Minggu, 18 November 2012

komunikasi


Pengantar Memasuki
Teori Komunikasi Islami

Keberadaan era dunia maya (cyberspace) telah membawa perubahan luar biasa dalam tatanan komunikasi manusia (human communication). Banyak aspek komunikasi telah berubah. Unsur-unsur lama telah banyak bergeser. Juga teori jurnalisme, sistem-sistem media dan teori media yanga ada didunia ini telah terimbas oleh keberadaan era dunia maya. Pergeseran konseptual juga menimpa aspek etika, aspek kebebasan, aspek hukum dan aspek bisnis media sebagai akibat keberadaan era dunia maya. Dan sudah pasti juga imbasnya pada sistem komunikasi religius termasuk komunikasi islami (Islam).

Persamaan dan Pebedaan Ciri-ciri
Teori komunikasi islami (Islam) tergolong dalam kelompok teori komunikasi teokrasi seperti halnya komunikasi religius lainnya. Secara umum semua macam komunikasi manusia memiliki ciri-ciri yang sama atau serupa. Misalnya proses, model dan pengaruh pesannya. Yang membedakan komunikasi islami dengan teori komunikasi umum adalah terutama latar belakang filosofinya (Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah) dan aspek etikanya yang juga didasarkan pada landasan filosofi tersebut. Etika komunikasi islami secara umum kurang lebih sama dengan etika komunikasi umum Isi perintah dan larangan sama atau serupa antara keduanya. Yang membedakan keduanya adalah sanksi dan pahalanya.
Komunikasi umum (non-Islam, nonreligius) memang mementingkan pula etika, tetapi sanksi atas pelanggaran komunikator terhadap etika komunikasi hanya berlaku di dunia. Sedangkan sanksi atas pelanggaran terhadap etika komunikasi Islam berlaku sampai di akhirat. Di samping hukuman tentu ada pula ganjaran atau pahala yang disediakan bagi komunikator Islam yang menaati etika komunikasi agamanya.

Definisi Etimologis
Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawan, tanggapan atau arus balik (feedback). Kata benya dalam bahasa Latin ialah communicatio (dalam bahasa Inggris, communication), artinya pemberitahuan, pemberian bagian dalam pertukaran; pidato yang boleh pembicara dimintakan pertimbangan para pendengar. Jadi semacam dialog. Harus ada arus balik (umpan balik) atau feedback.
Kata sifatnya ialah communis (Inggris: commonness), dari kata “cum”: yang satu terhadap yang lain. Akar katanya: “mu” dari “moi” dan “mei”, artinya bertukar (dalam masyarakat Gemeinshaft). Jadi commonness, communis, berarti ihwal berada bersama-sama di antara dua orang atau lebih, ihwal kebersamaan, ihwal membagi kepentingan, keinginan, pengetahuan, kepemilikan dan gagasan.
Jadi communicare berarti pula dua oran atau lebih, atau sistem, bertindak bersama, bertemu, berada bersama-sama baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui media atau saluran tertentu (komunikasi antarpribadi beralat); membagi pengetahuan, pengalaman, pikiran, gagasan dan perasaan (to make common, sharing). Sedang kata communique berarti pengumuman resmi.

Definisi Terminologis
Definisi terminologis tentang komunikasi cukup banyak. Mulai dari yang paling sederhana (elementer) hingga yang paling luas dan rumit sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi. Definisi terminologis tentang komunikasi sudah menggambarkan sebuah proses dan model komunikasi itu sendiri.
Apa model itu? Ialah gambaran singkat yang mewakili suatu pengertian (konsep) atau benda yang sifatnya luas, rumit, kompleks, banyak unsur-unsurnya yang berkaitan antara satu dengan yang lain. Jadi model menyederhanakan suatu pengertian (konsep) atau benda yang sifatnya seperti itu. Misalnya model proses komunikasi dan model rumah Minagkabau.
Apa pula yang disebut proses? Berasal dari kata bahasa Latin, processus, jalannya, majunya, kemajuan; dari kata procedure berarti melangkah maju. Akar katanya, pro dan cedo. Pro berarti ke depan, ke muka; cedo berarti melangkahkan kaki. Processus juga berarti hasil baik, sukses. Arti lain ialah perkara.
Komunikasi adalah sebuah proses, bukan benda. Artinya sebuah tindakan yang berkesinambungan.
Beberapa definisi komunikasi adalah sebagai berikut:
1.             Proses penyampaian pesan antara dua orang atau lebih;
2.             Proses penyampaian lambang-lambang yang mempunyai arti;
3.             Tindakan membagi informasi atau pengetahuan;
4.             Tindakan membagi orientasi (tujuan) kepada setumpuk isyarat-isyarat informasi (Wilbur Schramm);
5.             Proses yang oleh individu (komunikator) dikirim stimuli (biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individu lain (komunikan);
6.             Semua cara (prosedure) yang oleh suatu pikiran bisa mempengaruhi pikiran lainnya. Tidak hanya ucapan lisan atau tertulis, lukisan, musik, teater, tarian-tarian, dan segala tingkah laku manusia dengan semua macam saluran atau memburu alat-alat bermesin lainnya (pesawat tempur) di udara (Claude S. Shannon dan Warren Weaver, 1949);
7.             Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa akibatnya (Harold D. Lasswell, 1948);
8.             Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada dan siapa yang menjawab (Neo-Lasswell).

Teori Amerika dan Eropa
Menurut Shannon dan Weaver (1949) dalam proses komunikasi terdapat tiga tahap permasalahan (kendala).
Pertama, masalah teknik. Yakni seberapa teliti pesan yang dikirim sehingga bisa tiba pada penerima dengan tepat. Kedua, masalah semantik. Yakni seberapa sempurna pesan yang telah diterima bisa dimengerti oleh penerima. Mungkin saja pesan tiba dengan tepat, tetapi tidak dimengerti oleh penerima. Ketiga, masalah efektivitas. Yakni seberapa besar pesan yang telah dipahami bisa mempengaruhi perilaku penerima. Bisa saja penerima sudah mengerti maksus perasaan, tetapi tidak berpengaruh terhadap sikapnya.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut peerlu dilakukan pengulangan pesan berkali-kali (redundancy). Hal itulah yang terjadi dengan iklan niaga, misalnya, di media penyiaran.
Sepanjang sejarah keberadaan ilmu komunikasi dan penelitian komunikasi tidak pernah ada kesepakatan mengenai istilah komunikasi terutama antara Amerika dan Eropa Barat (dilihat uraian di atas). Juga tak pernah ada kesepakatan mengenai dampak komunikasi massa terhadap perubahan sosial dan perubahan sistem politik. Itu sebabnya banyak sekali teori dan model yang dibuat oleh para pakar terkemuka di bidang ilmu komunikasi dan ilmu sosial untuk meyakinkan kita mengenai teori mereka masing-masing. Bagi kita sebenarnya hal itu sangat menguntungkan karena kita bisa membuat perbandingan dan mengambil bagian-bagian atau unsur-unsur yang kita anggap tepat atau masuk akal. Atau kita bisa menyusun model baru yang dikomplikasikan (diramu) dari berbagai model dan teori.


Sumber: Muis, Abdul. 2001. Komunikasi Islami. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar