Minggu, 18 November 2012

komunikasi


Pengantar Memasuki
Teori Komunikasi Islami

Keberadaan era dunia maya (cyberspace) telah membawa perubahan luar biasa dalam tatanan komunikasi manusia (human communication). Banyak aspek komunikasi telah berubah. Unsur-unsur lama telah banyak bergeser. Juga teori jurnalisme, sistem-sistem media dan teori media yanga ada didunia ini telah terimbas oleh keberadaan era dunia maya. Pergeseran konseptual juga menimpa aspek etika, aspek kebebasan, aspek hukum dan aspek bisnis media sebagai akibat keberadaan era dunia maya. Dan sudah pasti juga imbasnya pada sistem komunikasi religius termasuk komunikasi islami (Islam).

Persamaan dan Pebedaan Ciri-ciri
Teori komunikasi islami (Islam) tergolong dalam kelompok teori komunikasi teokrasi seperti halnya komunikasi religius lainnya. Secara umum semua macam komunikasi manusia memiliki ciri-ciri yang sama atau serupa. Misalnya proses, model dan pengaruh pesannya. Yang membedakan komunikasi islami dengan teori komunikasi umum adalah terutama latar belakang filosofinya (Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah) dan aspek etikanya yang juga didasarkan pada landasan filosofi tersebut. Etika komunikasi islami secara umum kurang lebih sama dengan etika komunikasi umum Isi perintah dan larangan sama atau serupa antara keduanya. Yang membedakan keduanya adalah sanksi dan pahalanya.
Komunikasi umum (non-Islam, nonreligius) memang mementingkan pula etika, tetapi sanksi atas pelanggaran komunikator terhadap etika komunikasi hanya berlaku di dunia. Sedangkan sanksi atas pelanggaran terhadap etika komunikasi Islam berlaku sampai di akhirat. Di samping hukuman tentu ada pula ganjaran atau pahala yang disediakan bagi komunikator Islam yang menaati etika komunikasi agamanya.

Definisi Etimologis
Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawan, tanggapan atau arus balik (feedback). Kata benya dalam bahasa Latin ialah communicatio (dalam bahasa Inggris, communication), artinya pemberitahuan, pemberian bagian dalam pertukaran; pidato yang boleh pembicara dimintakan pertimbangan para pendengar. Jadi semacam dialog. Harus ada arus balik (umpan balik) atau feedback.
Kata sifatnya ialah communis (Inggris: commonness), dari kata “cum”: yang satu terhadap yang lain. Akar katanya: “mu” dari “moi” dan “mei”, artinya bertukar (dalam masyarakat Gemeinshaft). Jadi commonness, communis, berarti ihwal berada bersama-sama di antara dua orang atau lebih, ihwal kebersamaan, ihwal membagi kepentingan, keinginan, pengetahuan, kepemilikan dan gagasan.
Jadi communicare berarti pula dua oran atau lebih, atau sistem, bertindak bersama, bertemu, berada bersama-sama baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui media atau saluran tertentu (komunikasi antarpribadi beralat); membagi pengetahuan, pengalaman, pikiran, gagasan dan perasaan (to make common, sharing). Sedang kata communique berarti pengumuman resmi.

Definisi Terminologis
Definisi terminologis tentang komunikasi cukup banyak. Mulai dari yang paling sederhana (elementer) hingga yang paling luas dan rumit sesuai dengan kemajuan teknologi komunikasi. Definisi terminologis tentang komunikasi sudah menggambarkan sebuah proses dan model komunikasi itu sendiri.
Apa model itu? Ialah gambaran singkat yang mewakili suatu pengertian (konsep) atau benda yang sifatnya luas, rumit, kompleks, banyak unsur-unsurnya yang berkaitan antara satu dengan yang lain. Jadi model menyederhanakan suatu pengertian (konsep) atau benda yang sifatnya seperti itu. Misalnya model proses komunikasi dan model rumah Minagkabau.
Apa pula yang disebut proses? Berasal dari kata bahasa Latin, processus, jalannya, majunya, kemajuan; dari kata procedure berarti melangkah maju. Akar katanya, pro dan cedo. Pro berarti ke depan, ke muka; cedo berarti melangkahkan kaki. Processus juga berarti hasil baik, sukses. Arti lain ialah perkara.
Komunikasi adalah sebuah proses, bukan benda. Artinya sebuah tindakan yang berkesinambungan.
Beberapa definisi komunikasi adalah sebagai berikut:
1.             Proses penyampaian pesan antara dua orang atau lebih;
2.             Proses penyampaian lambang-lambang yang mempunyai arti;
3.             Tindakan membagi informasi atau pengetahuan;
4.             Tindakan membagi orientasi (tujuan) kepada setumpuk isyarat-isyarat informasi (Wilbur Schramm);
5.             Proses yang oleh individu (komunikator) dikirim stimuli (biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individu lain (komunikan);
6.             Semua cara (prosedure) yang oleh suatu pikiran bisa mempengaruhi pikiran lainnya. Tidak hanya ucapan lisan atau tertulis, lukisan, musik, teater, tarian-tarian, dan segala tingkah laku manusia dengan semua macam saluran atau memburu alat-alat bermesin lainnya (pesawat tempur) di udara (Claude S. Shannon dan Warren Weaver, 1949);
7.             Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa akibatnya (Harold D. Lasswell, 1948);
8.             Siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada dan siapa yang menjawab (Neo-Lasswell).

Teori Amerika dan Eropa
Menurut Shannon dan Weaver (1949) dalam proses komunikasi terdapat tiga tahap permasalahan (kendala).
Pertama, masalah teknik. Yakni seberapa teliti pesan yang dikirim sehingga bisa tiba pada penerima dengan tepat. Kedua, masalah semantik. Yakni seberapa sempurna pesan yang telah diterima bisa dimengerti oleh penerima. Mungkin saja pesan tiba dengan tepat, tetapi tidak dimengerti oleh penerima. Ketiga, masalah efektivitas. Yakni seberapa besar pesan yang telah dipahami bisa mempengaruhi perilaku penerima. Bisa saja penerima sudah mengerti maksus perasaan, tetapi tidak berpengaruh terhadap sikapnya.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut peerlu dilakukan pengulangan pesan berkali-kali (redundancy). Hal itulah yang terjadi dengan iklan niaga, misalnya, di media penyiaran.
Sepanjang sejarah keberadaan ilmu komunikasi dan penelitian komunikasi tidak pernah ada kesepakatan mengenai istilah komunikasi terutama antara Amerika dan Eropa Barat (dilihat uraian di atas). Juga tak pernah ada kesepakatan mengenai dampak komunikasi massa terhadap perubahan sosial dan perubahan sistem politik. Itu sebabnya banyak sekali teori dan model yang dibuat oleh para pakar terkemuka di bidang ilmu komunikasi dan ilmu sosial untuk meyakinkan kita mengenai teori mereka masing-masing. Bagi kita sebenarnya hal itu sangat menguntungkan karena kita bisa membuat perbandingan dan mengambil bagian-bagian atau unsur-unsur yang kita anggap tepat atau masuk akal. Atau kita bisa menyusun model baru yang dikomplikasikan (diramu) dari berbagai model dan teori.


Sumber: Muis, Abdul. 2001. Komunikasi Islami. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya



















sistem pemilu amerika


Sistem Pemilu di Amerika
Proses pemilihan di masa Amerika modern berlangsung di tingkat federal, negara bagian , dan lokal. Pemerintah menjamin hak pilih bagi semua warga negara Amerika yang berusia 18 tahun ke atas. Pada dasarnya Pemilihan Umum di Amerika dilaksanakan tiap dua tahun sekali di bulan Nopember pada tahun genap. Dan pemilu selalu jatuh pada hari Selasa yang jatuh setelah Senin pertama pada bulan tersebut. Meskipun demikian, hanya 4 tahun sekali posisi Presiden Amerika diperebutkan. Contoh pemilu tahun 2000 dan 2004, proses pemilihan presiden inilah yang paling menarik perhatian dari seluruh dunia.
Sedangkan Pemilu Amerika pada 2010, yang tidak memperebutkan jabatan Presiden, sehingga tidak banyak menyita perhatian dunia luar. Pemilu seperti ini disebut juga pemilu paruh waktu (midterm election), karena terjadinya persis pada separuh masa jabatan Presiden yang sedang berkuasa, dan hasilnya dapat diinterpretasikan sebagai evaluasi, dukungan, ataupun penolakan rakyat atas kebijakan-kebijakan Presiden.
Pemilihan digelar pada setiap tahun genap di wilayah federal dan sebagian besar negara bagian serta lokal untuk berbagai jabatan pemerintahan di AS. Beberapa negara bagian dan wilayah lokal mengadakan pemilihan setiap tahun ganjil. Setiap empat tahun, warga Amerika memilih seorang presiden dan wakilnya. Sedangkan setiap dua tahun, warga Amerika memilih ke 435 anggota DPR AS dan kira-kira sepertiga dari 100 anggota Senat Amerika Serikat. Masa bakti setiap senator enam tahun.
Ada dua ragam dasar pemilu AS: pemilihan pendahuluan dan pemilihan umum. Pemilihan pendahuluan dilakukan sebelum pemilihan umum untuk menentukan calon-calon dari partai yang akan maju untuk pemilihan umum. Para calon yang menang dalam pemilihan pendahuluan selanjutnya mewakili partainya dalam pemilu.
Sistem Electoral College merupakan inti dari sistem pemilihan umum Amerika untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Penduduk Amerika yang berhak memilih tidak benar-benar menunjuk kandidat presiden mereka. Namun, memberi suara untuk anggota electoral college.
Ide menggungkan electoral college pertama muncul pada 1787, tahun yang sama ketika Undang-Undang Amerika dituliskan. Di Pasal II Bab 1 Undang-Undang disebutkan kerangka pikiran electoral college. Berikut isinya:
Setiap negara bagian hendaknya menunjuk, sebagaimana diatur perundang-undangan, sejumlah Electors, setara jumlah Senator dan Perwakilan (Representative) yang layak mewakili negara bagian di dalam Kongres: namun tak boleh ada Senator atau Representative, atau seseorang yang menjabat yayasan atau memperoleh laba atas nama Amerika Serikat, ditunjuk sebagai Elector.
Nantinya, anggota Electoral College yang telah terpilih akan melakukan pemilihan presiden. Terdapat 538 electoral college yang harus diperebutkan dua kandidat Presiden Amerika Serikat (AS). Kandidat yang lebih dulu mencapai 270 suara, adalah pemenangnya.
Di setiap negara bagian memiliki jumlah Electoral College yang berbeda-beda. Perbedaan itu bukan dipengaruhi oleh luas wilayah namun lebih pada jumlah penduduk yang mendiami negara bagian tersebut. Negara bagian yang paling banyak mempunyai anggota Electoral College adalah California dengan jumlah 55 suara.

Syarat-syarat calon

Berdasarkan konstitusi Amerika Serikat, syarat calon presiden adalah:
  • Setidaknya berumur 35 tahun.
  • Tinggal di Amerika Serikat setidaknya selama 14 tahun.
  • Seorang warga negara yang lahir di Amerika Serikat.
Untuk wakil presiden ditambahkan dengan:
  • Tidak boleh berasal dari negara bagian yang sama dengan presiden.
Syarat calon anggota Dewan Perwakilan (Kongres):
  • Setidaknya berumur 25 tahun.
  • Tinggal di Amerika Serikat selama 7 tahun.
  • Menjadi warga yang sah dari negara bagian yang mereka wakili.
Syarat calon anggota Senat (Kongres):
  • Setidaknya berumur 30 tahun.
  • Tinggal di Amerika Serikat selama 9 tahun.
  • Menjadi warga yang sah dari negara bagian yang mereka wakili.

Pemilihan presiden

Setiap empat tahun, pemilu untuk presiden AS digelar pada Selasa pertama setelah Senin pertama bulan November. Berikut adalah tahapan pemilu presiden Amerika Serikat:
  • Negara-negara bagian melakukan pemilihan pendahuluan atau kaukus untuk menentukan calon-calon dari partai yang akan mengikuti konvensi nasional.
  • Konvensi nasional, suatu ajang dimana calon-calon partai hasil kaukus akan diseleksi dan salah satunya kemudian ditetapkan sebagai kandidat presiden.
  • Kampanye dan pemilu. Calon dari setiap partai akan berkampanye ke seluruh negara bagian untuk memenangkan suara pemilih dalam pemilu bulan November.
  • Electoral college. Kandidat presiden yang mendapat popular vote pada pemilu bulan November tidak otomatis memenangkan pemilu. Konstitusi AS mensyaratkan dilakukannya proses Electoral college, suatu sistem dimana setiap negara bagian menentukan elector (sekelompok orang yang terpilih) untuk memilih presiden dan wakilnya setelah pemilihan popular vote dilakukan. Electoral college dilakukan pada bulan Desember di hari Senin pertama setelah hari Rabu minggu kedua.

Pemilihan Kongres

Bagi rakyat AS, pemilihan anggota Kongres sama penting dan kompetitifnya seperti pemilihan presiden. Ini karena peranan penting yang Kongres mainkan dalam membuat undang-undang. Kongres secara hukum dan politik bersifat independen dari keinginan presiden. Pada masa lalu, pemilihan Kongres cenderung menjadi―terpusat ke partai, dimana banyak pemilih yang loyal kepada satu partai politik dan cenderung memilih anggota Kongres dari partai yang bersangkutan. Namun sejak 1960-an, pemilihan anggota Kongres semakin berpusat kepada si calon. Pertumbuhan media dan internet, pentingnya penggalangan dana kampanye yang agresif, jajak pendapat yang konstan dan aspek-aspek kampanya modern lainnya telah membuat pemilih lebih cenderung memberi bobot kepada kekuatan dan kelemahan calon sebagai individu, bukan sebagai anggota partai tertentu.
Kongres terdiri atas dua badan: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat. Anggota dari masing-masing badan dipilih dengan cara berbeda. DPR dimaksudkan untuk menjadi badan yang paling dekat dengan rakyat, dipilih dari distrik yang relatif kecil dengan pemilihan yang lebih sering (dua tahun sekali). Setiap negara bagian dijamin akan mendapat satu kursi di DPR. Negara bagian yang jumlah penduduknya besar, akan memperoleh lebih banyak kursi di DPR.
Senat dibentuk untuk mencerminkan kepentingan negara bagian. Tiap negara bagian, tanpa mengindahkan jumlah penduduknya, akan diwakili oleh 2 senator. Dengan demikian negara-negara bagian kecil mempunyai pengaruh yang sama besarnya di Senat seperti halnya negara-negara bagian besar.

Indonesia dan Amerika serikat sama-sama menggunakan sistem pemerintahan presidensial. Meskipun sama-sama menggunakan sistem presidensial, terdapat variasi yang disesuaikan dengan perkembangan ketatanegaraan. Indonesia yang menganut sistem presidensial tidak akan benar-benar sama dengan pemerintahan Amerika Serikat. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi system pemerintahan suatu negara antara lain karena faktor sejarah, faktor ideology, dll.


"Dewan Perwakilan bersama Senat Amerika Serikat, merupakan bagian lembaga konstitusional pada Kongres Amerika Serikat. Sistem politik Amerika menganut Sistem Bikameral (dua Kamar), yaitu DPR dan Senat. DPR mewakili suatu wilayah yang ditetapkan (distrik). Sistim distrik kalau sistim Pemilu Indonesia saat ini Daeral Pemilihan (Dapil). Sementara Senat (kalau di Indonesia DPD), berasal dari tiap negara bagian masing-masing diwakili 2 orang, kalau jumlah negara bagian USA ada 50 maka jumlah Senatnya 100. DPR Amerika jumlah lebih banyak dari Senat.

Senat setara kedudukannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas Senat beri rekomendasi kepada pemerintah terkait suatu hal, persetujuan pengangkatan pejabat eksekutif/yudikatif tingkat tinggi oleh presiden serta mengesahkan perjanjian. Sementara DPR mengajukan persetujuan RUU Keuangan (termasuk bail-out).

Kedudukan Kongres (di Indonesia MPR), di dalam Konstitusi Amerika Serikat (UUD 1945 mereka) memberikan kekuasaan legislatif dari pemerintah federal (negara bagian), namun tetap terbatas. Kekuasaan Kongres misalnya otoritas mengatur perdagangan luar negeri dan antar negara bagian, memungut pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung, mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang termasuk kekuasaan untuk "membuat seluruh hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam kekuasaan sekarang. Diluar itu diberikan kepada negara bagian dan masyarakat. 

·  Amerika dan Indonesia adalah Negara yang memiliki sistem pemerintahan yang serupa, yaitu presidensial.
·  Amerika Serikat dan Indonesia menganut sistem multipartai, meskipun berbeda dalam tataran jumlah.
·  Secara konstitusional dan praktek, Amerika Seriakt dan Indonesia menganut paham demokrasi

sosiologi agama



Analisis 1 ( Aspek Sakral/Kudus/Suci dalam Agama Yahudi, Kristen, dan Islam )
A.    Sakral dalam Yahudi
Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi. Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Terdapat definisi Yahudi yang di anggap suci/sakral oleh agama yahudi kepada seseorang yahudi, yaitu :
·         Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut Yahudi asli,
·         Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
Yahudi juga memiliki kepercayaan dari ketinggian martabat Yahudi dibandingkan bangsa-bangsa lain, timbul suatu kepercayaan lain di kalangan orang-orang Yahudi, yaitu kepercayaan terhadap adanya “Juru Selamat”.Dalam Kitab Suci mereka tidak terdapat keyakinan seperti ini. Baru setelah kejatuhan kerajaan Yahudi dan mereka tertawan serta dibuang ke Babil,dan setelah ditaklukan pula oleh Persi, “ide tentang adanya juru selamat yang akan turun” berekmbang dikalangan mereka. Maka ada yang berpendapat bahwa ide ini mereka ambil dari kepercayaan bangsa Persi.
      Mungkin juga ide tentang juru selamat dikalangan orang Yahudi itu merupakan suatu gejala yang terbentuk karena perpaduan dari bermacam-macam gejala yang telah ada sebelumnya. Gejala yang dimaksud adalah keyakinan bahwa umat manusia ini berasal dari berbagai asal suku dan keturunan, bukan dari satu orang. Sementara itu umat Yahudi adalah yang paling tinggi derajatnya, dan tuhan mereka mengungguli tuhan-tuhan dari agama lain. Terdapat pula Etika dalam Yahudi yang di dasari dari Talmud. Umat Yahudi juga diajarkan untuk menjaga keselamatan makhluk termasuk tanaman yang hidup. Mereka juga diajarkan untuk tidak saling dengki satu sama lain, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Taurat. Terdapat banyak Etika Yahudi di dalam Talmud, Etika tersebut berfungsi untuk menjaga sikap dan perilaku bangsa/umat Yahudi dalam kehidupannya. Hal yang amat penting bagi hukum kesucian etika itu adalah keadilan dan kebenaran. Keadilan merupakan aspek negartif daripada kesucian, sedang kebenaran adalah aspek positifnya. Itulah sebabnya kebenaran diangap dasar Hakiki etika Yahudi. Orang Yahudi percaya, bahwa tidak ada orang Yahudi yang dapat disebut mencintai Tuhan kalau tidak ada di antara mereka yang berpegang teguh kepada kebenaran. Telah ditetapkan pada Kitab Taurat tentang 10 Amar di dalam agama Yahudi yaitu :
1.      Janganlah kamu menyembah selain kepada Allah
2.      Janganlah kamu menyembah berhala
3.      Janganlah menyebut nama Allah dengan bermain-main (bersenda gurau)
4.      Hendaklah memuliakan hari sabtu yaitu hari Tuhan
5.      Hendaklah memuliakan ayah dan ibu
6.      Janganlah membunuh sesama manusia
7.      Janganlah berzina
8.      Janganlah mencuri
9.      Janganlah bersaksi palsu
10.  Jangan mengingini istri dan hak orang lain
B.     Kudus dalam Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan. Kristen terpecah menjadi dua yaitu Katolik dan Protestan,
·         Katolik
Dalam katolik terdapat beberapa kepercayaan
1.      Allah Bapa
Allah Bapa adalah Pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat di dalamnya. Allah Bapa ada di dalam Surga. Allah adalah Maha Kasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama kepada manusia.
2.      Yesus Kristus sebagai Penebus
Umat Kristiani pada umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang dijanjikan dalam perjanjian Lama. Yesus Kristus diutus ke dunia untuk melawan kejahatan dan untuk mendirikan kerajaan Allah.
3.      Roh Kudus
Roh Kudus keluar dari Allah Bapa dan Allah Putra. Roh Kudus di utus oleh Yesus Kristus, dari Bapa, kepada manusia, karena Yesus tidak menghendaki manusia sendirian. Roh Kudus turun ke dunia, yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya kepada gereja pada hari Pentekosta, hari kelima puluh sesudah paskah atau pada hari ke-sepuluh sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang bekerja di dunia sekarang ini adalah Roh Kudus.
4.      Malaikat
Menurut ajaran Roma Katolik Malaikat adalah makhluk Allah yang berwujud Roh, mempunyai akal dan memiliki kehendak bebas.
5.      Maria, Bunda Tuhan
Maria dianggap sebagai penghubung antara pekerjaan Allah dengan usaha manusia. Jadi ada hubungan antara Maria, Gereja, dan jiwa manusia
6.      Alam Semesta
Gereja Roma Katolik mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah menciptakan dunia dengan tujuan memberikan segala kebaikan-Nya yang tak terhingga, Jadi, jagad raya ini mencerminkan kemuliaan-Nya.
7.      Manusia
Manusia adalah makhluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Tubuh dan jiwa manusia diciptakan pula oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh kehidupan.
8.      Dosa Asal
    Pelanggaran yang dilakukan oleh adam berakibat lebih lanjut bagi keturunannya, yaitu beban yang disebut dosa asal. Karena dosa adam maka manusia tidak lagi mendapatkan kehidupan yang rahmat.
    Katolik juga memiliki etika yang dianggap sakral/suci yang harus bahkan wajib ditaati oleh umat kristen, yaitu :
1.      Jangan memuja berhala, berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu
2.      Jangan menyebut nama Allah, Tuhanmu, tidak dengan hormat
3.      Kuduskanlah hari Tuhan.
4.      Hormatilah Ibu Bapakmu
5.      Jangan membunuh
6.      Jangan berbuat cabul
7.      Jangan mencuri
8.      Jangan naik saksi dusta, terhadap sesama manusia
9.      Jangan ingin berbuat cabul
10.  Jangan ingin akan milik sesama manusia secara tidak ada

·         Protestan
Protestan berasal dari kata protes yang dilancarkan oleh pangeran-pangeran jerman yang mendukung gerakan reformasi melawan keputusan mayoritas yang beragama Katolik Romawi. Seorang keristen senantiasa menginsafi tentang adanya “dua pihak”, yakni Allah yang tidak boleh diturunkan dari dalam surga, tetapi dipihak lain Allah telah menjadi manusia dalam kedatangan Yesus Kristus yang tidak boleh ditempatkan di titik tertinggi yang tidak dapat dicapai manusia. Roh Kudus adalah Allah sebagaimana dinyatakan oleh namanya sifat-sifatnya dan karya-karyanya. Oleh karena itu orang kristen merasa syukur kepada Allah, sebab Allah, melalui Roh Kudus, mau tinggal (bersemayam) dalam hati setiap orang yang percaya kepada-Nya. Lagipula mereka meyakini bahwa Roh Kudus adalah juga pribadi, :”sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak yang adalah pribadi”.
C.     Suci dalam Islam
Islam adalah agama yang mengimani satu Tuhan yaitu Allah SWT. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Kata Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna "untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang lebih jauh kepada Tuhan. Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah syahadat yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup. Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya. Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman. Agama Islam mengenal adanya dua macam sumber agama, yaitu sumber primer, yakni Al-Qur’an dan Hadits, dan sumber-sumber sekunder atau sumber dinamika, yaitu ijtihad. Agama Islam merupakan kesatuan yang berwajah tiga, yaitu iman, islam, ihsan. Ketiga-tiganya merupakan kebulatan yang utuh, sehingga tanpa salah satunya berarti ke-Islaman seseorang akan menjadi pincang, atau tidak sempurna.
Berdasarkan ayat Al-qur’an (33:40) seluruh kaum muslimin percaya bahwa Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah SWT, dan bahwa Muhammad saw merupakan nabi dan rasul terakhir atau penutup garis kenabian, khatam al-anbiya’. Berbeda dengan Yesus dan Budha Gautama, Nabi Muhammad adalah tokoh sejarah hidup pada kurun waktu tertentu yang sejarah-sejarahnya tercatat secara teliti. Tidak hanya itu, Muhammad diakui sebagai tokoh besar dunia yang aktifitasnya dapat mempengeruhi dan membalikan jalan sejarah. Beliau adalah seorang tokoh luar biasa yang sanggup membangun suatu umat yang tegar dan penuh semangat dari suatu masyarakat padang pasir yang hidupnya berserakan, dan terpecah-pecah dalam ikatan kesukuan yang saling bermusuhan.
Sebagai hidayah, agama islam bukanlah ilmu, dan tidak bisa ditanggapi secara ilmiah. Dalam hubungan ini Muhammad Hatta pernah menyatakan bahwa ilmu mengenai soal pengetahuan, dan agama mengenai kepercayaan. Sekalipun demikian, sungguh pun daerah agama dan daerah ilmu jelas terpisah, namun terdapat hubungan timbal-balik dan perlu memerlukan antara keduanya.
Agama dalam bentuknya yang murni, atau Al-quran dan Hadist, tidak bisa dimengerti dan dipelajari dengan sikap dan metode ilmiah, karena hidayah hanya bisa dimengerti dan dirasakan apabila ditanggapi dengan penuh keimanan. Al-Quran baru menjadi Al-Quran yang bernilai sakral melalui iman.

Analisis 2 ( Aspek Ritual Keagamaan dalam Agama  Yahudi, Kristen, dan Islam )
A.    Ritual Keagamaan Yahudi
Dalam Agama Yahudi terdapat berbagai macam ritual dan upacara agama, diantaranya :
1.Sembayang dan Doa    
Mereka melakukan sembahyang sehari tiga kali secara berjamaah dengan menghadap kiblat mereka, baitul muqaddas. Mereka juga mendirikan sinagog-sinagog sebagai pusat mengajarkan agama.
Tiga jam sehari digunakan untuk sembahyang, yaitu jam 9, 11, dan jam 3. Tutunan yang jelas bagaimana cara sembahyang tersebut dilaksanakan tidak ada. Kitab Talmud mengatur masalah sembahyang yang tiga kali sehari itu dengan lebih terperinci. Ditetapkan agar orang Yahudi melaksanakan sembahyang tiga kali sehari semalam, yaitu sembahyang pagi, sembahyang siang dan sembahyang malam. Sembahyang pagi dilaksanakan mulai terbit fajar sampai sepertiga panjang siang hari, kira-kira jam 10.00, sembahyang siang dimulai sesaat setelah matahari condong ke barat sampai matahari terbenam, dan sembahyang malam mulai malam tiba sampai terbit fajar.
            2.Puasa
Mereka diwajibkan puasa pada hari kesepuluh pada setiap bulan ketujuh serta melakukan puasa-puasa khusus, setiap ada musibah atau bencana yang menimpa bani israil. Nabi Daud umpamanya melakukan puasa tujuh hari pada waktu putranya sakit. Puasa sebagai tanda berkabung ini disebut umpamanya dalam kitab samuel I, 13:13.
Tujuan puasa bagi mereka adalah untuk menghapuskan dosa dan mensucikan diri. Ada empat hari penting yang diperingati dengan berpuasa oleh umat Yahudi, yaitu hari permulaan kota Yerusalem di kepung, hari kota Yerusalem jatuh ketanah Nebukadnezar, hari kanishah dihancurkan dan hari Gedaliah dibunuh orang. Setiap tahun hari yang empat itu diperingati umat Yahudi dengan berpuasa. Selain itu, orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram setiap tahun, dimaksudkan untuk memperingati hari bebas mereka dari perbudakan firaun di Mesir.
Puasa orang Yahudi berlangsung sejak waktu fajar menyingsing hingga kelihatan tiga buah bintang yang pertama terbit pada senja hari yang bersangkutan. Dan mengenal adanya puasa kecil, yaitu puasa untuk memperingati kejadian-kejadian bersejarah. Dan puasa sembilan hari, yaitu puasa berduka cita, yang saat itu orang tidak boleh minum anggur dan makan daging dan puasa tiga minggu, yang selama itu orang tidak boleh diadakan perayaan-perayaan perkawinan.
3.Qurban
 Penyembelihan binatang pada mazbah (tempat penyembelihan yang tirdiri dari dua belas tiang). Qorban merupakan upacara ibadat Yahudi yang paling penting. Kitab Taurat banyak membicarakan masalah ini, termasuk qorban yang dilakukan Qabil dan Habil. Adapun macam-macam kurban adalah:
a. Korban pengampunan dari dosa dan kesalahan
b. Korban kebaktian sebagai tanda rasa syukur
c. Korban penyucian setelah terkena najis
d. Korban hasil ternak
      4.Memberikan  hasil pertanian
5.Berkhitan
 Mengkhitankan anak laki-laki pada hari kedelapan setelah kelahiran dan bagi orang yang hendak masuk agama israil.
6.Upacara Paskah
7.Pantekosta (upacara hari kelima puluh)
Perayaan hari kelima puluh setelah hari paskah atau dapat dibilang sebagai hari sesudah tujuh kali jum’at atau tujuh minggu.
8.Pencucian
Dalam agama israil waktu ketujuh, yaitu:
a. Hari sabtu, semua pekerjaan diliburkan dan diadakan perhimpunan suci
b. Bulan ketujuh, diadakan hari pengampunan besar
c. Tahun ketujuh, piutang tidak boleh ditagih dan tanah tidak boleh digarap

B.     Ritual Keagamaan Kristen
Upacara keagamaan dalam istilah gereja adalah kumpulan sembahyang dan doa yang sempurna didalam pesta-pesta gereja dan dilakukan oleh pendeta bersama orang-orang yang membantunya di dalam melakukan rahasia-rahasia suci. Termasuk upacara tersebut adalah bersujud didepan altar dengan hanya masuk didalam gereja, berdupa, bersujud, dan melakukan sembahyang tujuh yang telah diwajibkan oleh gereja. Yaitu sembahyang pagi buta, sembahyang jam 3, jam 6, jam 9, jam 11, jam 12, kemudian sembahyang pertengahan malam.
Rahasia-rahasia Gereja ada tujuh macam yaitu:
1.      Rahasia pembaptisan.
2.      Rahasia mengusap dengan minyak suci dan diusapkan setelah keluar dari pembaptisan. Minyak itu adalah campuran dari obat-obatan yang diambil dari sisa-sisa minyak yang telah dibuat oleh para rasul sebagaimana yang telah di akui oleh para tokoh pendeta. Tidak diusap dengan minayk tersebut kecuali oleh para pendeta.
3.      Rahasia makan malam ketuhanan.
4.      Rahasia tobat dan pengakuan. Pengakuan haruslah didepan pendeta, lengkap dan jelas.
5.      Rahasia kependetaan, yaitu rahasia yang menyebabkan dipilih dan ditentukannya para tokoh agama dalam hal derma kependetaannya.
6.      Rahasia mengusap orang sakit agar sembuh jasad dan jiwanya.
7.      Rahasia perkawinan untuk mengikat pasutri dengan ikatan suci abadi.

C.     Ritual Keagamaan Islam
Islam memiliki ritual keagamaan yang disebut juga dengan Rukun Islam, di dalam rukun islam terdapat 5 pilar yaitu:
1.      Syahadat
2.      Shalat                        
3.      Puasa
4.      Zakat
5.      Puasa
Analisis 3 ( Fungsi Agama yang Memungkinkan Konflik )
            Di dunia ini memiliki banyak agama yang tentunya mempunyai perbedaan yang mencolok. Perbedaan inilah yang menjadi tinjauan bagi umat manusia. Dari berbagai macam paradigma umat manusia yang ada, mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda mengenai agamanya masing-masing. Namun perbedaan inilah yang diberikan tuhan sebagai rahmat kepada umat manusia.
            Semua agama yang dijadikan pedoman bagi penganutnya, pasti mempunyai fungsi kegunaan yang berbeda-beda. Bagi setiap pemeluknya, pedoman itu harus ditaati. Hal intidak jarang, bagi setiap orang dapat mejadi penyebab konflik di dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan rasa ‘fanatisme buta’ terhadap ajaran agamanya masing-masing bisa menjadi suatu penyebab terhadap konflik tersebut. Ketidak-adaannya rasa toleransi menyebabkan setiap dari mereka beranggapan bahwa ajaran agama merekalah yang paling benar, yang demikianlah pemicu perpecahan ditengah-tengah kehidupan beragama. Tidak sedikit pula karena hal ini berujung dengan tindakan kekerasan yang diatas namakan agama.
Telah banyak kita temukan tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama yang memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Tentu hal ini sangat disayangkan, ajaran agama yang idealnya dapat menjadikan kehidupan dari setiap pemeluknya memiliki keberaturan, oleh sebagian orang tidak demikian. Tingkat pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan setiap ajaran agama menjadi tolak ukur dalam kehidupan beragama. Manusia yang memahami dengan baik ajaran agama dan menjalankannya, cenderung tidak akan melakukan tindak kekerasan mengatasnamakan agama, karena sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak satu pun dari ajaran agama membenarkan hal ini. Oleh karena itu, untuk mengurangi tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama perlu kiranya ditingkatkan pemahaman keagamaan dan rasa toleransi bagi setiap pemeluk agama, sehingga kelak kita akan dapatkan ajaran agama yang menjadi landasan bagi mereka yang menjalankan aktifitas keagamaammya masing-masing. Karena yang demikianlah sejatinya ajaran agama itu, menebar rahmat tidak saja pada pemeluknya, tetapi bagi sekalian alam.