Analisis 1 ( Aspek Sakral/Kudus/Suci dalam Agama Yahudi, Kristen,
dan Islam )
A.
Sakral dalam
Yahudi
Yahudi
adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Sebagai
agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi. Agama Yahudi
adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Terdapat definisi Yahudi yang di
anggap suci/sakral oleh agama yahudi kepada seseorang yahudi, yaitu :
·
Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi
disebut Yahudi asli,
·
Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu
dari bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
Yahudi juga
memiliki kepercayaan dari ketinggian martabat Yahudi dibandingkan bangsa-bangsa
lain, timbul suatu kepercayaan lain di kalangan orang-orang Yahudi, yaitu
kepercayaan terhadap adanya “Juru Selamat”.Dalam Kitab Suci mereka tidak
terdapat keyakinan seperti ini. Baru setelah kejatuhan kerajaan Yahudi dan
mereka tertawan serta dibuang ke Babil,dan setelah ditaklukan pula oleh Persi,
“ide tentang adanya juru selamat yang akan turun” berekmbang dikalangan mereka.
Maka ada yang berpendapat bahwa ide ini mereka ambil dari kepercayaan bangsa
Persi.
Mungkin juga ide tentang juru selamat
dikalangan orang Yahudi itu merupakan suatu gejala yang terbentuk karena
perpaduan dari bermacam-macam gejala yang telah ada sebelumnya. Gejala yang
dimaksud adalah keyakinan bahwa umat manusia ini berasal dari berbagai asal
suku dan keturunan, bukan dari satu orang. Sementara itu umat Yahudi adalah
yang paling tinggi derajatnya, dan tuhan mereka mengungguli tuhan-tuhan dari
agama lain. Terdapat pula Etika dalam Yahudi yang di dasari dari Talmud. Umat
Yahudi juga diajarkan untuk menjaga keselamatan makhluk termasuk tanaman yang
hidup. Mereka juga diajarkan untuk tidak saling dengki satu sama lain,
sebagaimana disebutkan dalam Kitab Taurat. Terdapat banyak Etika Yahudi di dalam
Talmud, Etika tersebut berfungsi untuk menjaga sikap dan perilaku bangsa/umat
Yahudi dalam kehidupannya. Hal yang amat penting bagi hukum kesucian etika itu
adalah keadilan dan kebenaran. Keadilan merupakan aspek negartif daripada
kesucian, sedang kebenaran adalah aspek positifnya. Itulah sebabnya kebenaran
diangap dasar Hakiki etika Yahudi. Orang Yahudi percaya, bahwa tidak ada orang
Yahudi yang dapat disebut mencintai Tuhan kalau tidak ada di antara mereka yang
berpegang teguh kepada kebenaran. Telah ditetapkan pada Kitab Taurat tentang 10
Amar di dalam agama Yahudi yaitu :
1.
Janganlah kamu
menyembah selain kepada Allah
2.
Janganlah kamu
menyembah berhala
3.
Janganlah menyebut
nama Allah dengan bermain-main (bersenda gurau)
4.
Hendaklah memuliakan
hari sabtu yaitu hari Tuhan
5.
Hendaklah memuliakan
ayah dan ibu
6.
Janganlah membunuh
sesama manusia
7.
Janganlah berzina
8.
Janganlah mencuri
9.
Janganlah bersaksi
palsu
10. Jangan mengingini istri dan hak orang lain
B.
Kudus dalam
Kristen
Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang
berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.
Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi
seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di
gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Umat Kristen juga percaya bahwa
Yesus Kristus akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia
ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis
dalam Sepuluh Perintah Tuhan.
Kristen terpecah menjadi dua yaitu Katolik dan Protestan,
·
Katolik
Dalam katolik
terdapat beberapa kepercayaan
1.
Allah Bapa
Allah Bapa adalah
Pencipta langit dan bumi serta segala yang terdapat di dalamnya. Allah Bapa ada
di dalam Surga. Allah adalah Maha Kasih terhadap segala ciptaan-Nya terutama
kepada manusia.
2.
Yesus Kristus sebagai
Penebus
Umat Kristiani pada
umumnya yakin bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia adalah Putra Allah yang dijanjikan
dalam perjanjian Lama. Yesus Kristus diutus ke dunia untuk melawan kejahatan
dan untuk mendirikan kerajaan Allah.
3.
Roh Kudus
Roh Kudus keluar dari
Allah Bapa dan Allah Putra. Roh Kudus di utus oleh Yesus Kristus, dari Bapa,
kepada manusia, karena Yesus tidak menghendaki manusia sendirian. Roh Kudus
turun ke dunia, yaitu kepada para rasul dan murid-murid Yesus dan selanjutnya
kepada gereja pada hari Pentekosta, hari kelima puluh sesudah paskah atau pada
hari ke-sepuluh sesudah kenaikan Yesus ke surga. Dapat dikatakan bahwa yang
bekerja di dunia sekarang ini adalah Roh Kudus.
4.
Malaikat
Menurut ajaran Roma
Katolik Malaikat adalah makhluk Allah yang berwujud Roh, mempunyai akal dan
memiliki kehendak bebas.
5.
Maria, Bunda Tuhan
Maria dianggap
sebagai penghubung antara pekerjaan Allah dengan usaha manusia. Jadi ada
hubungan antara Maria, Gereja, dan jiwa manusia
6.
Alam Semesta
Gereja Roma Katolik
mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Allah. Allah menciptakan
dunia dengan tujuan memberikan segala kebaikan-Nya yang tak terhingga, Jadi,
jagad raya ini mencerminkan kemuliaan-Nya.
7.
Manusia
Manusia adalah
makhluk Tuhan yang pada mulanya diciptakan sesuai dengan gambar Allah. Tubuh
dan jiwa manusia diciptakan pula oleh Tuhan. Dengan jiwa itu manusia memperoleh
kehidupan.
8.
Dosa Asal
Pelanggaran yang dilakukan oleh adam
berakibat lebih lanjut bagi keturunannya, yaitu beban yang disebut dosa asal. Karena dosa adam maka manusia
tidak lagi mendapatkan kehidupan yang rahmat.
Katolik juga memiliki etika
yang dianggap sakral/suci yang harus bahkan wajib ditaati oleh umat kristen,
yaitu :
1.
Jangan memuja
berhala, berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu
2.
Jangan menyebut nama
Allah, Tuhanmu, tidak dengan hormat
3.
Kuduskanlah hari
Tuhan.
4.
Hormatilah Ibu
Bapakmu
5.
Jangan membunuh
6.
Jangan berbuat cabul
7.
Jangan mencuri
8.
Jangan naik saksi
dusta, terhadap sesama manusia
9.
Jangan ingin berbuat
cabul
10. Jangan ingin akan milik sesama manusia secara tidak
ada
·
Protestan
Protestan
berasal dari kata protes yang dilancarkan oleh pangeran-pangeran jerman yang
mendukung gerakan reformasi melawan keputusan mayoritas yang beragama Katolik
Romawi. Seorang keristen senantiasa menginsafi tentang adanya “dua pihak”,
yakni Allah yang tidak boleh diturunkan dari dalam surga, tetapi dipihak lain
Allah telah menjadi manusia dalam kedatangan Yesus Kristus yang tidak boleh
ditempatkan di titik tertinggi yang tidak dapat dicapai manusia. Roh Kudus
adalah Allah sebagaimana dinyatakan oleh namanya sifat-sifatnya dan karya-karyanya.
Oleh karena itu orang kristen merasa syukur kepada Allah, sebab Allah, melalui
Roh Kudus, mau tinggal (bersemayam) dalam hati setiap orang yang percaya
kepada-Nya. Lagipula mereka meyakini bahwa Roh Kudus adalah juga pribadi,
:”sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak yang adalah pribadi”.
C.
Suci dalam
Islam
Islam adalah agama
yang mengimani satu Tuhan yaitu Allah SWT. Islam memiliki arti
"penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Kata
Islam lebih spesifik lagi didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna
"untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang
lebih jauh kepada Tuhan. Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan
penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan
menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya. Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan
pada dua kalimah syahadat yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa
asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah
utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan
terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang
muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari
kepercayaan lamanya).
Kaum Muslim
percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya
Nabi Isa sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap
perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup.
Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad
melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di
dalamnya. Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan
al-Qur'an hingga akhir zaman. Agama Islam mengenal adanya dua macam sumber
agama, yaitu sumber primer, yakni Al-Qur’an dan Hadits, dan sumber-sumber
sekunder atau sumber dinamika, yaitu ijtihad. Agama Islam merupakan kesatuan
yang berwajah tiga, yaitu iman, islam, ihsan. Ketiga-tiganya merupakan
kebulatan yang utuh, sehingga tanpa salah satunya berarti ke-Islaman seseorang
akan menjadi pincang, atau tidak sempurna.
Berdasarkan ayat Al-qur’an (33:40) seluruh kaum muslimin percaya bahwa
Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah SWT, dan bahwa Muhammad
saw merupakan nabi dan rasul terakhir atau penutup garis kenabian, khatam
al-anbiya’. Berbeda dengan Yesus dan Budha Gautama, Nabi Muhammad adalah
tokoh sejarah hidup pada kurun waktu tertentu yang sejarah-sejarahnya tercatat
secara teliti. Tidak hanya itu, Muhammad diakui sebagai tokoh besar dunia yang
aktifitasnya dapat mempengeruhi dan membalikan jalan sejarah. Beliau adalah
seorang tokoh luar biasa yang sanggup membangun suatu umat yang tegar dan penuh
semangat dari suatu masyarakat padang pasir yang hidupnya berserakan, dan
terpecah-pecah dalam ikatan kesukuan yang saling bermusuhan.
Sebagai hidayah, agama islam bukanlah ilmu, dan tidak bisa ditanggapi
secara ilmiah. Dalam hubungan ini Muhammad Hatta pernah menyatakan bahwa ilmu
mengenai soal pengetahuan, dan agama mengenai kepercayaan. Sekalipun demikian,
sungguh pun daerah agama dan daerah ilmu jelas terpisah, namun terdapat
hubungan timbal-balik dan perlu memerlukan antara keduanya.
Agama dalam bentuknya yang murni, atau Al-quran dan Hadist, tidak bisa
dimengerti dan dipelajari dengan sikap dan metode ilmiah, karena hidayah hanya
bisa dimengerti dan dirasakan apabila ditanggapi dengan penuh keimanan.
Al-Quran baru menjadi Al-Quran yang bernilai sakral melalui iman.
Analisis
2 ( Aspek Ritual Keagamaan dalam Agama
Yahudi, Kristen, dan Islam )
A.
Ritual
Keagamaan Yahudi
Dalam Agama Yahudi terdapat berbagai macam ritual
dan upacara agama, diantaranya :
1.Sembayang
dan Doa
Mereka melakukan sembahyang sehari
tiga kali secara berjamaah dengan menghadap kiblat mereka, baitul muqaddas.
Mereka juga mendirikan sinagog-sinagog sebagai pusat mengajarkan agama.
Tiga jam sehari digunakan untuk sembahyang, yaitu jam 9, 11, dan
jam 3. Tutunan yang jelas bagaimana cara sembahyang tersebut dilaksanakan tidak
ada. Kitab Talmud mengatur masalah sembahyang yang tiga kali sehari itu dengan
lebih terperinci. Ditetapkan agar orang Yahudi melaksanakan sembahyang tiga
kali sehari semalam, yaitu sembahyang pagi, sembahyang siang dan sembahyang
malam. Sembahyang pagi dilaksanakan mulai terbit fajar sampai sepertiga panjang
siang hari, kira-kira jam 10.00, sembahyang siang dimulai sesaat setelah
matahari condong ke barat sampai matahari terbenam, dan sembahyang malam mulai
malam tiba sampai terbit fajar.
2.Puasa
Mereka diwajibkan puasa pada hari
kesepuluh pada setiap bulan ketujuh serta melakukan puasa-puasa khusus, setiap
ada musibah atau bencana yang menimpa bani israil. Nabi Daud umpamanya melakukan puasa tujuh hari pada waktu putranya
sakit. Puasa sebagai tanda berkabung ini disebut umpamanya dalam kitab samuel
I, 13:13.
Tujuan puasa bagi mereka adalah untuk menghapuskan dosa dan
mensucikan diri. Ada empat hari penting yang diperingati dengan berpuasa oleh
umat Yahudi, yaitu hari permulaan kota Yerusalem di kepung, hari kota Yerusalem
jatuh ketanah Nebukadnezar, hari kanishah dihancurkan dan hari Gedaliah dibunuh
orang. Setiap tahun hari yang empat itu diperingati umat Yahudi dengan
berpuasa. Selain itu, orang Yahudi juga berpuasa pada tanggal 10 Muharram
setiap tahun, dimaksudkan untuk memperingati hari bebas mereka dari perbudakan
firaun di Mesir.
Puasa orang Yahudi berlangsung sejak waktu fajar menyingsing hingga
kelihatan tiga buah bintang yang pertama terbit pada senja hari yang
bersangkutan. Dan mengenal adanya puasa kecil, yaitu puasa untuk memperingati
kejadian-kejadian bersejarah. Dan puasa sembilan hari, yaitu puasa berduka
cita, yang saat itu orang tidak boleh minum anggur dan makan daging dan puasa
tiga minggu, yang selama itu orang tidak boleh diadakan perayaan-perayaan
perkawinan.
3.Qurban
Penyembelihan
binatang pada mazbah (tempat penyembelihan yang tirdiri dari dua belas tiang).
Qorban merupakan upacara ibadat Yahudi yang paling penting. Kitab Taurat banyak
membicarakan masalah ini, termasuk qorban yang dilakukan Qabil dan Habil. Adapun macam-macam kurban adalah:
a. Korban pengampunan dari dosa dan
kesalahan
b. Korban kebaktian sebagai tanda rasa
syukur
c. Korban penyucian setelah terkena
najis
d. Korban hasil ternak
4.Memberikan hasil pertanian
5.Berkhitan
Mengkhitankan anak
laki-laki pada hari kedelapan setelah kelahiran dan bagi orang yang hendak
masuk agama israil.
6.Upacara Paskah
7.Pantekosta (upacara hari kelima puluh)
Perayaan hari kelima puluh setelah
hari paskah atau dapat dibilang sebagai hari sesudah tujuh kali jum’at atau
tujuh minggu.
8.Pencucian
Dalam agama israil waktu ketujuh,
yaitu:
a. Hari
sabtu, semua pekerjaan diliburkan dan diadakan perhimpunan suci
b. Bulan
ketujuh, diadakan hari pengampunan besar
c. Tahun
ketujuh, piutang tidak boleh ditagih dan tanah tidak boleh digarap
B.
Ritual
Keagamaan Kristen
Upacara keagamaan dalam istilah gereja adalah kumpulan sembahyang
dan doa yang sempurna didalam pesta-pesta gereja dan dilakukan oleh pendeta
bersama orang-orang yang membantunya di dalam melakukan rahasia-rahasia suci.
Termasuk upacara tersebut adalah bersujud didepan altar dengan hanya masuk
didalam gereja, berdupa, bersujud, dan melakukan sembahyang tujuh yang telah
diwajibkan oleh gereja. Yaitu sembahyang pagi buta, sembahyang jam 3, jam 6,
jam 9, jam 11, jam 12, kemudian sembahyang pertengahan malam.
Rahasia-rahasia Gereja ada tujuh macam yaitu:
1.
Rahasia
pembaptisan.
2.
Rahasia
mengusap dengan minyak suci dan diusapkan setelah keluar dari pembaptisan.
Minyak itu adalah campuran dari obat-obatan yang diambil dari sisa-sisa minyak
yang telah dibuat oleh para rasul sebagaimana yang telah di akui oleh para
tokoh pendeta. Tidak diusap dengan minayk tersebut kecuali oleh para pendeta.
3.
Rahasia
makan malam ketuhanan.
4.
Rahasia
tobat dan pengakuan. Pengakuan haruslah didepan pendeta, lengkap dan jelas.
5.
Rahasia
kependetaan, yaitu rahasia yang menyebabkan dipilih dan ditentukannya para
tokoh agama dalam hal derma kependetaannya.
6.
Rahasia
mengusap orang sakit agar sembuh jasad dan jiwanya.
7.
Rahasia
perkawinan untuk mengikat pasutri dengan ikatan suci abadi.
C.
Ritual
Keagamaan Islam
Islam memiliki ritual
keagamaan yang disebut juga dengan Rukun Islam, di dalam rukun islam terdapat 5
pilar yaitu:
1.
Syahadat
2.
Shalat
3.
Puasa
4.
Zakat
5.
Puasa
Analisis
3 ( Fungsi Agama yang Memungkinkan Konflik )
Di dunia ini
memiliki banyak agama yang tentunya mempunyai perbedaan yang mencolok.
Perbedaan inilah yang menjadi tinjauan bagi umat manusia. Dari berbagai macam
paradigma umat manusia yang ada, mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda
mengenai agamanya masing-masing. Namun perbedaan inilah yang diberikan tuhan
sebagai rahmat kepada umat manusia.
Semua agama yang
dijadikan pedoman bagi penganutnya, pasti mempunyai fungsi kegunaan yang
berbeda-beda. Bagi setiap pemeluknya, pedoman itu harus ditaati. Hal intidak jarang,
bagi setiap orang dapat mejadi penyebab konflik di dalam kehidupan sosial
masyarakat. Dengan rasa ‘fanatisme buta’ terhadap ajaran agamanya masing-masing
bisa menjadi suatu penyebab terhadap konflik tersebut. Ketidak-adaannya rasa
toleransi menyebabkan setiap dari mereka beranggapan bahwa ajaran agama
merekalah yang paling benar, yang demikianlah pemicu perpecahan ditengah-tengah
kehidupan beragama. Tidak sedikit pula karena hal ini berujung dengan tindakan
kekerasan yang diatas namakan agama.
Telah banyak
kita temukan tindakan-tindakan kekerasan atas nama agama yang memakan korban
jiwa yang tidak sedikit. Tentu hal ini sangat disayangkan, ajaran agama yang
idealnya dapat menjadikan kehidupan dari setiap pemeluknya memiliki
keberaturan, oleh sebagian orang tidak demikian. Tingkat pemahaman dan ketaatan
dalam menjalankan setiap ajaran agama menjadi tolak ukur dalam kehidupan
beragama. Manusia yang memahami dengan baik ajaran agama dan menjalankannya,
cenderung tidak akan melakukan tindak kekerasan mengatasnamakan agama, karena
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak satu pun dari ajaran agama
membenarkan hal ini. Oleh karena itu, untuk mengurangi tindak kekerasan yang
mengatasnamakan agama perlu kiranya ditingkatkan pemahaman keagamaan dan rasa
toleransi bagi setiap pemeluk agama, sehingga kelak kita akan dapatkan ajaran
agama yang menjadi landasan bagi mereka yang menjalankan aktifitas keagamaammya
masing-masing. Karena yang demikianlah sejatinya ajaran agama itu, menebar rahmat
tidak saja pada pemeluknya, tetapi bagi sekalian alam.